Organisasi masyarakat sipil (OMS) di Indonesia punya tugas yang berat untuk mendorong perubahan dan perbaikan publik. Tantangan selalu ada, baik Anda yang bekerja untuk isu perubahan iklim ataupun pelanggaran HAM, para pembuat kebijakan tidak pernah kehabisan cara untuk menambah masalah hidup. Tidak hanya menghadapi tantangan, serangan yang bertujuan mendelegitimasi OMS juga konsisten terjadi di belahan dunia lain.

Kami berbagi kekhawatiran yang sama dengan Anda tentang perkembangan keadaan ini dengan hadirnya pemerintahan yang baru. Bersiap akan hal tersebut adalah satu hal, di sisi lain, berdasarkan observasi kami ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan oleh organisasi Anda jika ingin melihat perubahan.

Kesalahan-kesalahan umum dalam komunikasi publik yang dilakukan oleh OMS
Kami pernah mengulas topik ini secara lebih lengkap di sini. Singkatnya:

1. Memperlakukan komunikasi sebagai anak bawang
Ini mungkin terjadi secara tidak sengaja. Perencanaan strategi komunikasi sering kali terjadi ketika suatu kegiatan akan atau telah berlangsung. Komunikasi pada akhirnya adalah hanya alat untuk mengumumkan apa yang sedang atau telah dilakukan oleh organisasi Anda.

Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena pengumuman itu adalah bagian dari strategi komunikasi. Namun, jika kita setuju bahwa tujuan organisasi nirlaba adalah untuk mempengaruhi perubahan kebijakan atau mendorong perubahan perilaku, maka merancang strategi komunikasi harus dilakukan sejak awal. Strategi komunikasi tidak dapat dipisahkan dari rancangan program organisasi.

2. Strategi dibuat dengan pola pikir “yang penting ada”
Mengalokasikan waktu dan sumber daya untuk mengembangkan strategi yang faktual, rinci, dan fokus merupakan konsekuensi dari poin pertama. Pada dasarnya, merancang sebuah strategi adalah menyusun argumen sebagai pendekatan untuk mencapai tujuan dari tempat kita berdiri saat ini. Sebuah strategi harus memiliki elemen-elemen berikut:

• Deskripsi tentang di mana kita sekarang
• Deskripsi di mana kita ingin berada
• Apa yang menghalangi kita untuk menuju ke sana dari sini
• Pendekatan yang kita gunakan untuk mencapai tempat yang kita inginkan
• Rangkaian tindakan

Dalam strategi komunikasi yang baik, pernyataan perubahan harus berangkat dari perspektif target komunikasi. Untuk mengembangkannya, pertama-tama kita dapat mendefinisikan dengan jelas target audiens, kemudian memastikan bahwa kita menggunakan satu keluaran komunikasi untuk setiap audiens, dan berhenti berasumsi bahwa audiens punya tingkat kepedulian yang sama dengan kita, orang-orang yang bekerja dan berbicara tentang masalah yang sama sehari-harinya.

3. Enggan bekerjasama dengan praktisi profesional karena keterbatasan sumber daya
Strategi adalah urusan logika dan agar strategi komunikasi bisa ‘hidup’, ini melibatkan stimulus untuk memicu respons yang diinginkan. Bekerjasama dengan praktisi profesional memungkinkan hal itu terjadi. Kita hidup di masa di mana kita memiliki begitu banyak pilihan untuk mengakses para profesional kreatif dan dengan bimbingan, para praktisi profesional akan tertantang atau terdorong untuk terlibat dalam isu-isu yang kita pedulikan.

Membangun pola pikir komunikasi sebagai bekal dan menyediakan alat untuk mendorong perubahan
Ada beberapa cara untuk membuat komunikasi publik berhasil. Beberapa orang melampiaskan rasa frustrasi terhadap situasi dengan kemarahan. Ada juga yang mengkritik masalah dengan turun ke jalan. C4C melakukannya dengan bujuk rayu.

Pada tahun 2022 kami memberikan peningkatan kapasitas untuk 10 organisasi nirlaba. Program ini dimulai dengan memberikan sesi pendampingan dalam 4 pertemuan kelas beserta latihan lewat pekerjaan rumah.

• Hari pertama. Kami memperkenalkan para peserta dengan kesalahan-kesalahan di atas, ditambah dengan cara menyusun Teori Perubahan. Sesi ini diakhiri dengan pekerjaan rumah bagi para peserta untuk memilih program komunikasi berdasarkan kebutuhan organisasi mereka. Mereka juga kami minta untuk memilih dan menyusun Teori Perubahan berdasarkan kebutuhan tersebut.

• Hari kedua. Peserta belajar tentang membangun merek untuk organisasi nirlaba. Branding sangat umum dilakukan di sektor profit, dan organisasi nirlaba dapat mempelajari tentang bagaimana perusahaan membangun merek mereka. Membangun merek organisasi nirlaba yang solid membuat mereka lebih dipercaya, diakui, dan mendorong komitmen sumber daya dari para pemangku kepentingan.

• Hari ketiga. Organisasi nirlaba yang bekerja untuk memengaruhi kebijakan publik seringkali perlu menyusun temuan penelitian dan ringkasan kebijakan untuk meningkatkan posisi mereka. Dalam sesi ini, para peserta belajar bagaimana menyusunnya menjadi sebuah produk komunikasi dengan menganalisis target audiens mereka.

• Hari keempat. Pada sesi terakhir ini, kami melanjutkan dari pertemuan sebelumnya tentang bagaimana menyusun pesan yang tepat untuk target audiens. Sesi ini diakhiri dengan pelatihan untuk memonitor dan mengevaluasi program komunikasi organisasi.

Dari 10 peserta yang berproses, kami memilih Walhi Jawa Tengah dan WRI Indonesia untuk mendapatkan sesi pendampingan tambahan serta dukungan komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Kami membantu para reformis untuk membujuk rayu
Dukungan komunikasi yang memadai dan keterampilan OMS dalam mendorong perubahan memungkinkan mereka untuk menyadari bahwa ada cara-cara lain yang bisa mereka pelajari. Hal ini juga dapat meneguhkan hati mereka bahwa apa yang mereka lakukan penting dan memiliki dampak.

Kita bisa sepakat bahwa mendorong perubahan membutuhkan waktu yang lama dan upaya yang sangat besar. Memiliki keterampilan dan diperkenalkan dengan cara-cara untuk mengukur keterampilan tersebut tidak hanya berguna, tetapi juga dapat memberi kita kepastian bahwa kita berada di jalur yang benar.

Jika Anda juga percaya bahwa persuasi adalah salah satu cara untuk membuat Indonesia tidak terlalu menyebalkan, kami mau membantu Anda. Jadwalkan konsultasi gratis selama 1 jam dengan mengklik tombol kontak di bawah ini dan mari diskusikan cara untuk memulainya.