Langkah selanjutnya adalah menentukan apa yang Anda coba lakukan. Misalnya, apakah Anda ingin membuat audiens menyadari bahwa ada masalah dengan merevisi keyakinan mereka? Atau apakah Anda ingin menghalangi mereka mengambil keputusan tertentu dengan memasukkan data baru? Apakah Anda ingin menunjukkan kepada mereka bahwa ketakutan mereka tidak berdasar dengan menunjukkan fakta yang diabaikan? Kuncinya di sini adalah menjadi sespesifik dan sejelas mungkin.
Setelah Anda menentukan strategi menulis, Anda dapat mulai menulis (atau dalam retorika klasik, mencoba penemuan dan pengaturan). Saya merekomendasikan untuk mengikuti struktur yang awalnya dimaksudkan untuk menulis memo satu halaman, dari perusahaan raksasa multinasional Procter & Gamble:
- Mulailah dengan kalimat yang mengungkapkan ide atau tesis Anda. Apa yang kamu usulkan? Tulislah dengan ringkas.
- Jelaskan latar belakang atau masalahnya. Kondisi apa yang menyebabkan Anda mengambil rekomendasi ini? Masalah apa yang perlu dipecahkan oleh audiens? Hanya sertakan informasi yang akan disetujui semua orang. Ini yang menjadi dasar diskusi, jadi tidak perlu diperdebatkan.
- Jelaskan cara kerjanya. Sertakan detail yang perlu diketahui audiens Anda tentang apa yang terjadi, di mana, kapan, oleh siapa, atau kepada siapa. Pertimbangkan untuk menggunakan diagram untuk membantu mereka memahami lebih cepat.
- Perkuat kunci manfaat utama. Mengapa audiens perlu mempertimbangkan rekomendasi ini? Bersikaplah bijaksana dalam hal apa yang harus disertakan. Saya sarankan tidak melebihi tiga poin.
- Selesaikan dengan langkah selanjutnya . Siapa yang harus melakukan apa dan kapan hal ini terjadi?
Saat ini Anda dapat melihat bahwa fakta masih berguna, namun Anda harus membuka jalurnya terlebih dahulu, untuk memastikan audiens Anda siap untuk memahaminya. Anda juga harus berhati-hati dalam memilih fakta yang ingin Anda sampaikan. Pilih hanya beberapa bukti yang memiliki beban tinggi. Sekali lagi, ini bukan tentang apa yang Anda ketahui. Ini tentang apa yang perlu diketahui audiens Anda.
Bagaimana dengan bias konfirmasi dan alasan yang termotivasi? Ya, sama seperti penganut paham bumi datar, anti-vaksin, penentang GMO, dan setiap manusia termasuk Anda dan saya, para pebisnis juga mengalaminya. Bagaimana kita bisa mengatasinya?
Penalaran yang termotivasi terjadi karena kita ingin menunjukkan kesetiaan kepada suku-suku yang berarti bagi kita. Para ilmuwan baru-baru ini merekomendasikan untuk mengidentifikasi motivasi mendasar seseorang, dan menggunakan wawasan ini untuk menyusun pesan yang sejalan dengan motivasi tersebut. Mereka menyebutnya “model persuasi jiu jitsu”².
Dalam komunikasi bisnis selama ini dikenal dengan retorika yang baik.