Hal yang Perlu Dipertimbangkan saat Mengadvokasikan Kebijakan supaya Mendorong Perubahan
Banyak rekomendasi kebijakan gagal berdampak bukan karena isinya, tapi karena cara penyampaiannya. Artikel ini membahas pentingnya pesan yang kuat agar advokasi kebijakan bisa menggugah dan mendorong perubahan.
Oleh Ishlah Fitriani
23 May 2025
Banyak LSM, lembaga riset, dan kelompok advokasi menginvestasikan waktu dan tenaga untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang baik dan berbasis bukti. Mereka pun kerap terlibat langsung dengan pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan untuk mendorong perubahan.

Namun, meskipun upaya tersebut sudah besar, rekomendasi kebijakan seringkali diabaikan dan disalahpahami. Tantangannya bukan hanya soal apa yang direkomendasikan, tetapi bagaimana rekomendasi tersebut dikomunikasikan.

Karena itu, agar rekomendasi kebijakan Anda dapat diterima dan mendorong perubahan nyata, ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan, mulai dari memahami audiens hingga mengantisipasi risiko strategis.
Mengapa Rekomendasi Kebijakan yang Sudah Didasarkan pada Riset Mendalam Sering Gagal?
Meskipun permintaan terhadap pembuatan kebijakan berbasis bukti semakin meningkat, hal yang sama tidak berlaku untuk kapasitas dalam mengkomunikasikan temuan kebijakan tersebut. Para peneliti dan advokat sering menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyusun rekomendasi yang kuat, namun rekomendasi tersebut sering tidak berdampak ketika disampaikan tanpa strategi atau pendekatan yang tepat.

Salah satu hambatan yang terus muncul adalah perbedaan cara pandang antara peneliti dan pembuat kebijakan
Peneliti berfokus pada mempertanyakan asumsi, mengeksplorasi kompleksitas, dan menerbitkan temuan untuk dampak jangka panjang. Sebaliknya, pembuat kebijakan terikat oleh birokrasi, realitas politik, siklus pemilu, dan keterbatasan anggaran. Perbedaan motivasi ini sering menyebabkan miskomunikasi dan frustasi di kedua belah pihak.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah dominasi politik atas pengetahuan
Di banyak konteks, terutama di negara demokrasi transisi, proses kebijakan lebih banyak dipengaruhi oleh kepentingan politik daripada solusi teknis. Hal ini membuat upaya yang mengandalkan bukti semata menjadi tantangan yang berat.

Terakhir, banyak LSM masih mengandalkan model advokasi yang kurang efektif
Beberapa pendekatan yang umum namun kurang berhasil antara lain:
  • Pendekatan akademis yang hanya berupa presentasi satu arah dan policy brief
  • Diseminasi yang dilakukan secara ad-hoc tanpa tujuan yang jelas
  • Usulan solusi “serba bisa” yang mencoba menyelesaikan terlalu banyak hal sekaligus tanpa mempertimbangkan kelayakan

Singkatnya, riset yang baik saja tidak cukup, ia harus disampaikan dengan strategi yang tepat
Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan Saat Menyampaikan Rekomendasi Kebijakan?
Pahami audiens Anda lebih dalam dari sekadar jabatan
Sebelum menyusun pesan, pahami secara mendalam kepada siapa Anda berbicara. Jangan hanya melihat deskripsi pekerjaan atau afiliasi politik. Telusuri insentif, ketakutan, harapan, dan bias historis para pemangku kepentingan.

Setiap audiens membutuhkan pendekatan yang berbeda:
  • Pakar ingin data dan detail
  • Non-pakar yang cukup tahu butuh penjelasan yang disederhanakan namun tetap akurat
  • Masyarakat umum butuh kejelasan, emosi, dan relevansi

Intinya, rekomendasi kebijakan yang kuat harus menyentuh logika sekaligus emosi, serta memperhitungkan sisi kebijakan dan sisi politik.
Bentuk pesan dengan strategi dan empati
Relevansi kebijakan
Pastikan rekomendasi Anda selaras dengan diskusi yang sedang berlangsung, prioritas pemerintah, dan arah kebijakan ke depan. Waktu penyampaian sangat penting.

Solusi yang dapat dijalankan
Hindari visi abstrak atau idealisme utopis. Tawarkan solusi yang realistis, memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

Buat sesederhana mungkin
Bayangkan komunikasi Anda seperti gunung es: bagian puncaknya harus menarik perhatian dan mudah dipahami; kedalaman informasinya bisa disampaikan setelah audiens tertarik.

Buat pesan Anda melekat
Gunakan:
  • Frasa yang mudah diingat atau judul yang “nempel”
  • Fakta atau data yang mencolok
  • Cerita pribadi yang membuat isu terasa manusiawi
  • Visual untuk menyederhanakan ide kompleks
  • Bahasa yang mudah dikutip atau diulang oleh audiens saat membicarakan pesan Anda

Seimbangkan harapan dan risiko
Jangan hanya menyampaikan manfaat, jelaskan juga konsekuensi jika tidak ada tindakan. Kombinasi antara insentif dan peringatan bisa mengubah pemangku kepentingan dari pasif menjadi proaktif.

Tetap etis
Jangan pernah mengorbankan integritas data Anda. Kredibilitas sangat sulit didapat dan sangat mudah hilang.
Pilih Penyampai Pesan yang Tepat
Siapa yang menyampaikan pesan Anda sama pentingnya dengan isi pesan itu sendiri. Penyampai yang dipercaya dapat membuka pintu dan meningkatkan penerimaan audiens.

Cari sosok seperti:
  • Pakar kebijakan dengan kredibilitas yang telah diakui
  • Orang dalam atau advokat yang memiliki jaringan luas dan dihormati
  • Pendukung kebijakan dari dalam pemerintahan yang bersedia menjadi sponsor ide Anda

Selain itu, pertimbangkan untuk membagi peran kepada beberapa orang yang berbeda. Advokasi adalah kerja tim, tidak ada satu orang pun yang cocok untuk semua ruang dan situasi.
Perhatikan Momen dan Libatkan Pemangku Kepentingan Sejak Dini
Jendela kebijakan
Bersiaplah menghadapi windows of opportunity, momen ketika perubahan lebih mungkin terjadi, misalnya saat pemilu, pergantian kepemimpinan, krisis, atau kemunculan teknologi baru.

Keterlibatan sejak awal
Jangan tunggu hingga riset Anda selesai. Libatkan pemangku kepentingan sejak awal untuk mendapatkan masukan, legitimasi politik, dan dukungan sejak dini.

Dialog dua arah
Menyampaikan kebijakan bukanlah sekadar presentasi, melainkan membangun hubungan. Bangun kepercayaan, dengarkan, dan tetap konsisten.
Antisipasi Risiko Strategis dan Tantangan
Penilaian risiko strategis
Pertimbangkan potensi konsekuensi negatif dari advokasi Anda. Apakah hal tersebut bisa merusak kredibilitas Anda, membuat donor kecewa, atau membahayakan tim?

Kooptasi & penyalahgunaan
Bagaimana jika riset Anda digunakan oleh pihak-pihak yang nilai-nilainya tidak Anda dukung? Antisipasi dan kurangi risiko ini sejak awal.

Antisipasi penolakan
Bersiaplah untuk mempertahankan metodologi dan temuan Anda. Latih bagaimana Anda akan menjawab pertanyaan tentang sampel, data, atau rekomendasi Anda.

Respons emosional
Hindari serangan pribadi. Fokus pada ide, bukan individu. Kecerdasan emosional sama pentingnya dengan pengetahuan teknis.

Uji dan sesuaikan
Uji pesan Anda terlebih dahulu kepada rekan maupun pihak yang kritis sebelum menyampaikannya secara publik. Jauh lebih mudah merevisi secara diam-diam daripada memulihkan kesalahan di depan umum.
Menyampaikan Rekomendasi Kebijakan Adalah Tindakan Strategis
Ini bukan sekadar soal menyampaikan temuan, ini tentang mempersuasi orang. Agar rekomendasi kebijakan Anda benar-benar berpengaruh, ia harus tepat waktu, layak dijalankan, menyentuh emosi, dan strategis secara politik.

Tanyakan pada diri Anda: Apakah Anda menyampaikan insight, atau hanya sekadar informasi?
Siap membuat pesan Anda berdampak?
Di Communication for Change (C4C), kami telah mendampingi berbagai lembaga riset dan organisasi masyarakat sipil dalam merancang dan menyampaikan rekomendasi kebijakan yang berbasis bukti, cermat secara politik, dan disesuaikan agar relevan dengan para pemangku kepentingan.

Hubungi kami untuk menjajaki bagaimana kami dapat membantu mengubah riset Anda menjadi komunikasi strategis yang berdampak, baik melalui pengujian narasi melalui riset, pengembangan narasi, maupun dukungan dalam keterlibatan pemangku kepentingan.
C4C adalah arsitek narasi perubahan, menjembatani riset dan komunikasi untuk merancang pesan serta narasi pendorong perubahan.

Kami menerjemahkan data dan pengetahuan menjadi tutur cerita strategis untuk membantu organisasi di sektor sosial dalam menjangkau publik, menginspirasi aksi, dan mendorong terjadinya perubahan.
Tertarik untuk mempelajarinya?
Atur janji bicara

Related Articles