Penelitian sebagai dasar pembuatan pesan
Sebuah survei nasional awal dilakukan untuk memastikan pengetahuan dan perspektif audiens mengenai pendingin ruangan (AC) dan Label Hemat Energi (LTHE). Penelitian awal ini sangat penting untuk mengidentifikasi kesenjangan kesadaran, kesalahpahaman yang lazim terjadi, dan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Penelitian ini mengungkap wawasan penting tentang Label Hemat Energi (LTHE), terutama mengenai kesadaran sekaligus pemahaman konsumen dan penjual. Meskipun label ini sudah ada sejak lama, namun pengenalan publik masih sangat kurang. Sejumlah besar konsumen tidak menyadarinya atau tidak yakin akan maknanya, sehingga mengurangi pengaruhnya terhadap pilihan pembelian.
Kurangnya kesadaran tentang LTHE di publik disebabkan oleh penjual dan konsumen yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal itu. Penjual, yang sangat memengaruhi keputusan konsumen, sering kali kurang mengenal label tersebut. Tanpa pelatihan atau insentif yang tepat untuk mempromosikan produk hemat energi, mereka jarang menjelaskan arti atau manfaat LTHE. Akibatnya, konsumen yang mencari panduan di toko hampir tidak menerima informasi tentang efisiensi energi dan lebih berfokus pada diskon promosi atau biaya di muka.
Selain itu, masalah ini diperparah dengan struktur insentif penjualan yang ada, yang sering kali memotivasi penjual untuk memprioritaskan penjualan AC dengan harga yang lebih rendah daripada model hemat energi. Akibatnya, strategi penjualan mereka berfokus pada harga dan keterjangkauan langsung, mengabaikan fitur produk dan penghematan jangka panjang. Penekanan pada keuntungan daripada edukasi konsumen ini membuat pembeli tidak mendapat informasi tentang manfaat dari pilihan hemat energi, yang mengarah pada pembelian unit AC yang tidak efisien.
Banyaknya label dan sertifikasi yang melekat pada AC semakin menambah kebingungan. Banyaknya stiker ini menyulitkan konsumen untuk mengidentifikasi label penting seperti LTHE dan memahami implikasinya. Akibatnya, LTHE sering diabaikan atau dianggap hanya sebagai taktik pemasaran, sehingga tidak dapat memenuhi tujuannya untuk memandu pilihan hemat energi.
Namun, penelitian juga menunjukkan minat konsumen yang cukup besar terhadap AC hemat energi. Meningkatnya biaya listrik membuat penghematan energi menjadi pertimbangan yang menarik, dengan konsumen menyadari manfaat finansial jangka panjang dari model yang efisien. Namun, kendala yang signifikan tetap ada: konsumen tidak memiliki informasi yang diperlukan untuk memilih AC hemat energi yang sesuai.
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya kampany yang bertujuan untuk menjadikan efisiensi energi sebagai pertimbangan utama dalam pilihan konsumen dengan mengatasi informasi yang salah di antara penjual dan konsumen, meningkatkan kejelasan pelabelan, dan menyelaraskan insentif penjualan.