Menyempurnakan pesan: Penelitian dan pengujian untuk mengoptimalkan Kampanye AC Hemat Energi
Klien:
Tahun:
CLASP
2022
Proyek penelitian untuk penyempurnaan pesan ini diadakan untuk mendukung CLASP dan Direktorat Jenderal EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) pada tahun 2022. Ketika proyek ini dimulai, pemerintah telah menyadari pentingnya meningkatkan pembelian AC hemat energi untuk mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan di Indonesia. Sebagai komponen utama dari inisiatif ini, pemerintah memperkenalkan Label Tanda Hemat Energi (LTHE), sebuah label yang jelas dan mudah diakses yang dirancang untuk membantu konsumen dengan cepat mengidentifikasi AC yang menawarkan efisiensi energi yang unggul. Selain label tersebut, pemerintah juga meluncurkan situs web pendukung yang mencantumkan berbagai model AC beserta rincian konsumsi dayanya. Platform ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan membantu konsumen dalam membandingkan produk berdasarkan efisiensi.

Untuk mendorong adopsi AC hemat energi lebih lanjut, C4C membuat rencana kampanye dan pengembangan narasi. Prosesnya terdiri dari beberapa langkah: penelitian untuk memahami perspektif pelanggan, rencana kampanye dan pembuatan narasi berdasarkan temuan, dan terakhir adalah pengujian pesan untuk menemukan pendekatan yang paling efektif untuk menciptakan perubahan perilaku.
Penelitian sebagai dasar pembuatan pesan
Sebuah survei nasional awal dilakukan untuk memastikan pengetahuan dan perspektif audiens mengenai pendingin ruangan (AC) dan Label Hemat Energi (LTHE). Penelitian awal ini sangat penting untuk mengidentifikasi kesenjangan kesadaran, kesalahpahaman yang lazim terjadi, dan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Penelitian ini mengungkap wawasan penting tentang Label Hemat Energi (LTHE), terutama mengenai kesadaran sekaligus pemahaman konsumen dan penjual. Meskipun label ini sudah ada sejak lama, namun pengenalan publik masih sangat kurang. Sejumlah besar konsumen tidak menyadarinya atau tidak yakin akan maknanya, sehingga mengurangi pengaruhnya terhadap pilihan pembelian.

Kurangnya kesadaran tentang LTHE di publik disebabkan oleh penjual dan konsumen yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal itu. Penjual, yang sangat memengaruhi keputusan konsumen, sering kali kurang mengenal label tersebut. Tanpa pelatihan atau insentif yang tepat untuk mempromosikan produk hemat energi, mereka jarang menjelaskan arti atau manfaat LTHE. Akibatnya, konsumen yang mencari panduan di toko hampir tidak menerima informasi tentang efisiensi energi dan lebih berfokus pada diskon promosi atau biaya di muka.

Selain itu, masalah ini diperparah dengan struktur insentif penjualan yang ada, yang sering kali memotivasi penjual untuk memprioritaskan penjualan AC dengan harga yang lebih rendah daripada model hemat energi. Akibatnya, strategi penjualan mereka berfokus pada harga dan keterjangkauan langsung, mengabaikan fitur produk dan penghematan jangka panjang. Penekanan pada keuntungan daripada edukasi konsumen ini membuat pembeli tidak mendapat informasi tentang manfaat dari pilihan hemat energi, yang mengarah pada pembelian unit AC yang tidak efisien.

Banyaknya label dan sertifikasi yang melekat pada AC semakin menambah kebingungan. Banyaknya stiker ini menyulitkan konsumen untuk mengidentifikasi label penting seperti LTHE dan memahami implikasinya. Akibatnya, LTHE sering diabaikan atau dianggap hanya sebagai taktik pemasaran, sehingga tidak dapat memenuhi tujuannya untuk memandu pilihan hemat energi.

Namun, penelitian juga menunjukkan minat konsumen yang cukup besar terhadap AC hemat energi. Meningkatnya biaya listrik membuat penghematan energi menjadi pertimbangan yang menarik, dengan konsumen menyadari manfaat finansial jangka panjang dari model yang efisien. Namun, kendala yang signifikan tetap ada: konsumen tidak memiliki informasi yang diperlukan untuk memilih AC hemat energi yang sesuai.

Temuan ini menggarisbawahi pentingnya kampany yang bertujuan untuk menjadikan efisiensi energi sebagai pertimbangan utama dalam pilihan konsumen dengan mengatasi informasi yang salah di antara penjual dan konsumen, meningkatkan kejelasan pelabelan, dan menyelaraskan insentif penjualan.
Menguji pesan
Dengan temuan-temuan ini, C4C mengembangkan strategi komunikasi yang berpusat pada pembuatan iklan dan materi kampanye untuk memperkenalkan dan mempromosikan Label Hemat Energi (LTHE). Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa konsumen tidak hanya mengetahui label tersebut, tetapi juga memahami cara menggunakannya saat membeli AC.

Kami menyiapkan tujuh konsep iklan yang berbeda, masing-masing dirancang untuk menyampaikan pesan “semakin banyak bintang pada label, semakin hemat AC”. Konsep-konsep ini bervariasi dalam pendekatannya-beberapa berfokus pada keuntungan finansial dari memilih AC hemat energi, sementara yang lain menekankan dampak lingkungan atau menyederhanakan penjelasan tentang cara membaca label. Dengan mengeksplorasi nada, visual, dan gaya penyampaian pesan yang berbeda, kami bertujuan untuk mengidentifikasi pendekatan mana yang paling efektif dalam menarik perhatian dan mendorong perubahan perilaku.
Kami melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk menguji konsep iklan ini. Sebanyak 18 responden dipilih dengan cermat menggunakan kuesioner penyaringan untuk memastikan bahwa mereka mewakili audiens target-pembeli AC potensial dengan berbagai tingkat pemahaman tentang efisiensi energi. FGD ini memungkinkan kami untuk mengumpulkan umpan balik langsung mengenai keefektifan pesan dan memahami bagaimana segmen konsumen yang berbeda menginterpretasikan iklan tersebut.

Selama proses pengujian pesan, kami meminta para peserta untuk berbagi kesan mereka terhadap setiap konsep iklan. Kami ingin mengetahui aspek apa yang paling menonjol bagi mereka, apakah mereka merasa informasi yang disampaikan mudah dimengerti, dan seberapa besar kemungkinan mereka akan mempertimbangkan efisiensi energi dalam pembelian AC di masa depan berdasarkan apa yang mereka lihat. Tanggapan mereka memberikan wawasan yang berharga tentang elemen mana dari iklan yang paling beresonansi dan mana yang perlu disempurnakan lebih lanjut.

Di akhir sesi, para peserta diminta untuk menilai setiap konsep berdasarkan dua faktor utama: kejelasan pesan dan preferensi pribadi mereka. Umpan balik ini membantu kami menentukan konsep iklan mana yang secara efektif mengomunikasikan tujuan LTHE dan konsep iklan mana yang memerlukan penyesuaian. Selain itu, kami juga menanyakan tentang persepsi mereka secara keseluruhan terhadap pesan dan apakah ada aspek yang dapat diperjelas. Banyak peserta yang memberikan saran mengenai cara menyederhanakan penjelasan label dan membuat hubungan antara LTHE dan penghematan energi jangka panjang menjadi lebih eksplisit.

Wawasan yang diperoleh dari tahap pengujian ini memainkan peran penting dalam membentuk kampanye akhir. Dengan memahami pesan mana yang paling efektif dan mengatasi setiap area yang membingungkan, kami memastikan bahwa iklan akhir akan menarik dan informatif, yang pada akhirnya mendorong kesadaran yang lebih besar dan adopsi AC hemat energi.
Ciptakan perubahan sosial melalui narasi berbasis data dan riset bersama kami!

C4C menjembatani riset dan komunikasi untuk merancang pesan serta narasi pendorong perubahan.

Kami menerjemahkan data dan pengetahuan menjadi tutur cerita strategis untuk membantu organisasi di sektor sosial dalam menjangkau publik, menginspirasi aksi, dan mendorong terjadinya perubahan. Mulai dari organisasi nirlaba yang ingin merancang tutur cerita maupun strategi berbasis riset untuk mendorong perubahan, C4C memiliki keahlian untuk mewujudkan visi tersebut. Dapatkan konsultasi gratis selama 1 jam untuk mengetahui bagaimana kami dapat mendukung visi Anda. Klik tombol di bawah untuk memulai!
Tertarik dengan program serupa?
Atur janji bicara