Mengubah Kebijakan Dengan Menggunakan Kreativitas

Bukannya tidak mungkin pemerintah membuat kebijakan yang ternyata tidak dapat diterima oleh banyak kalangan masyarakat. Ini terjadi di Indonesia (seperti UU Cipta Kerja 2021) dan di negara-negara lain di seluruh dunia. Hal ini memicu banyaknya pihak di masyarakat yang ingin mengubah kebijakan, mulai dari aktivis, mahasiswa, golongan masyarakat (biasanya yang paling tidak diuntungkan dari kebijakan yang ditentang), organisasi masyarakat sipil (OMS), sampai sekedar individu yang resah dengan kebijakan pemerintah.

By Lavinia Rahmawati
September 09, 2021
Cara-cara yang telah digunakan untuk mengubah kebijakan
Memang biasanya OMS atau aktivis yang menginisiasi gerakan mengubah kebijakan, tapi tidak sedikit masyarakat umum yang mendukung gerakan tersebut. Berbagai cara yang telah dilakukan untuk mengubah kebijakan antara lain:

1. Demonstrasi
Di Indonesia, unjuk rasa menjadi hal yang lazim sejak jatuhnya rezim kekuasaan Soeharto pada tahun 1998. Sebelum pandemi COVID-19, demonstrasi terjadi hampir setiap hari di Indonesia, khususnya Jakarta.

Anda mungkin masih ingat berbagai demonstrasi besar yang pernah terjadi di Indonesia. Misalnya Demonstrasi Tritura (1966) yang menuntut tiga hal, yaitu pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya, perombakan kabinet Dwikora, dan menurunkan harga. Lalu, ada Demonstrasi Reformasi (1998) di mana mahasiswa menduduki DPR untuk menurunkan Presiden Soeharto dari jabatannya yang sudah dipegang selama 32 tahun. Ini adalah salah satu demo terbesar dalam sejarah Indonesia. Kemudian ada Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM (2012) yang dilakukan oleh serikat buruh dengan mengepung gedung DPR. Lalu ada Demonstrasi 212 yang dimotori oleh FPI yang menuntut Ahok untuk turun dari jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta setelah melanggar pasal penistaan agama. Selain itu ada Demonstrasi Tolak RUKHP dan revisi UU KPK (2019) mengenai pasal-pasal yang kontroversial1.1.

Walaupun demonstrasi menjadi kebebasan berekspresi dan bagian dari hak asasi yang harus dilindungi, banyak kalangan masyarakat yang tidak menyetujui dengan aksi unjuk rasa karena takut anarki dan mengganggu ruang publik. Ketakutan inilah yang akhirnya sering digunakan “oknum” yang ingin publik kehilangan simpati terhadap pengunjuk rasa, atau bahkan isu yang mereka usung.

2. Petisi daring
Petisi adalah pernyataan yang disampaikan kepada pemerintah untuk meminta agar pemerintah mengambil tindakan terhadap suatu hal. Petisi dilakukan dengan cara meminta tanda tangan beberapa orang yang menunjukan dukungan terhadap petisi tersebut. Pada petisi daring, tanda tangan dapat disampaikan melalui sebuah platform seperti Change.org dan jumlah tanda tangan yang dicari bisa sangat banyak untuk memperkuat petisi.

Contoh petisi daring yang sukses menarik perhatian banyak orang adalah petisi menghapus Ujian Nasional. Petisi tersebut mendapatkan 24 ribu pendukung dan berhasil mendapat tanggapan dari Mendikbud Nadiem Makarim yang mengeluarkan kebijakan untuk menghapus Ujian Nasional serta menggantinya dengan program baru2.

Petisi memang bisa menjadi jalur untuk menyuarakan ketidaksetujuan akan suatu hal yang ditetapkan pemerintah atau dilakukan oleh suatu pihak. Namun, sayangnya di Indonesia sendiri tidak ada aturan yang mewajibkan pemerintah Indonesia merespon petisi, dalam kondisi apapun. Berbeda dengan Amerika Serikat, ada kondisi tertentu yang bisa memaksa pemerintah untuk bertindak. Jika sebuah petisi mendapat dukungan lebih dari 100 ribu dalam 30 hari sejak petisi dibuat3, pemerintah Amerika Serikat harus meresponsnya dengan berbagai cara, misalnya pemerintah harus memberikan pernyataan atau memperbaharui kebijakan dalam 60 hari4.

3. Kampanye
Kampanye bisa memiliki tujuan-tujuan praktis yang mengejar perubahan sosial. Terdapat dua jenis kampanye seperti ini menurut Charles U. Larson, yaitu:
  • Candidate-oriented campaigns yang dilakukan oleh kandidat politik untuk meraih pendukung dalam kegiatan politik di suatu pemerintahan.
  • Ideological or cause campaigns atau social change campaigns yang berorientasi pada tujuan-tujuan khusus dan seringkali berdimensi perubahan sosial

Kedua jenis kampanye di atas dapat menggunakan media yang beragam seperti above the line (seperti billboard) dan below the line (seperti newsletter atau canvassing alias tatap muka dengan warga, dari pintu ke pintu). Namun, kampanye daring populer digunakan untuk cause campaigns dikarenakan keterbatasan dana yang ada, dan kita tahu bahwa kampanye daring memiliki biaya yang relatif lebih murah.

Salah satu kampanye daring yang berupa social change campaign adalah kampanye #SahkanRUUPKS. Kampanye ini mulai diusulkan oleh Komnas Perempuan pada tahun 2013 dan kondisi saat ini adalah pemerintah mendesak pengesahan RUU PKS segera kepada DPR. Banyaknya warganet yang berpartisipasi dalam kampanye ini membuat tagar #SahkanRUUPKS viral pada tahun 2020. Walaupun kampanye ini tergolong sangat populer di masyarakat, perubahan yang dituntut masih saja belum tercapai.
Dengan berkembangnya internet, kampanye daring menjadi salah satu cara yang populer digunakan untuk menuntut pemerintah mengubah kebijakan. Selain biayanya yang murah, kampanye daring bisa menjadi solusi untuk masalah yang akan dihadapi jika melakukan kampanye tatap muka di masa pandemi ini.

Apa Itu Kreativitas Yang Sesungguhnya?
communication strategy, communication consultant, CSO communication, non-profit communication, communication training, NGO communication, communication for change
The more creative his business, the more visible his ability to penetrate the echo chamber and recruit supporters from the general public who previously did not care about the issue.
Setelah mengenal cara-cara yang telah digunakan untuk mengubah kebijakan, kita mengetahui bahwa tidak ada cara yang menjamin kesuksesan. Tapi, sebenarnya ada saja usaha agar sebuah tuntutan lebih banyak didukung warga, sehingga lebih berpotensi dalam mendorong perubahan. Ini adalah kreativitas. Semakin kreatif usahanya, semakin terlihat kemampuannya menembus ruang gema dan merekrut pendukung dari kalangan awam yang sebelumnya belum peduli tentang isunya.

Sebelum saya memaparkan contoh usaha yang sukses mengubah kebijakan dengan kreativitas, mari pelajari dahulu apa itu kreativitas yang sesungguhnya. Kreativitas adalah tentang proses dan hasil. Kreativitas bukan hanya semata-mata tentang keorisinilan, tapi bisa juga membangun apa yang ada. Kreativitas adalah membayangkan cara yang baru dan lebih baik untuk melakukan sesuatu, berbagi atau mengekspresikan dan menghidupkannya5.

Kesuksesan Dalam Mengubah Kebijakan dengan Kreativitas
Kita sudah mengetahui bahwa kreativitas yang sesungguhnya berkaitan erat dengan membuat sebuah hal yang baru. Sekarang, kita akan memahami lebih dalam lagi mengenai kreativitas untuk mengubah kebijakan melalui contoh suksesnya.

1. The Tampon Book
communication strategy, communication consultant, CSO communication, non-profit communication, communication training, NGO communication, communication for change
This book was created to evade the tampon tax because the tampons provided free of charge through the purchase of this book cannot be subject to tampon tax.
Di Amerika dan Eropa, tampon dikenakan pajak sebesar 19% yang lebih tinggi daripada barang-barang mewah seperti lukisan dan caviar yang hanya dikenakan pajak sebesar 7%. Kemudian sebuah perusahaan daring asal Jerman yang menjual tampon bernama The Female Company membuat The Tampon Book. Pendiri perusahaan ini tahu bahwa tidak akan ada perubahan terhadap pajak tampon jika menggunakan cara mengubah kebijakan yang biasanya seperti petisi.

Buku ini dibuat untuk mengelabui pajak tampon karena tampon yang diberikan secara gratis melalui pembelian buku ini, tidak dapat dikenakan pajak tampon. Buku yang berisi konten-konten edukatif tapi humoris mengenai menstruasi dan kesetaraan gender ini terjual sebanyak 10,000 eksemplar dalam dua minggu saja.

The Tampon Book akhirnya menjadi pesan politis. Pesan ini disebarkan oleh masyarakat serta influencer. Ditambah lagi, stasiun televisi terbesar di Jerman memberikan tekanan kepada Kementrian Keuangan tentang isu ini. Selain itu, politisi wanita dan anggota parlemen Jerman wanita mulai membagikan The Tampon Book. Terdapat juga petisi di Change.org dengan 150 ribu tanda tangan yang mengharuskan Komite Urusan Hukum Jerman membahas pajak tampon6. Hingga akhirnya pada Januari 2020, pajak tampon berhasil diturunkan hingga 7%.7.

2. Carrefour ‘Black Supermarket’
communication strategy, communication consultant, CSO communication, non-profit communication, communication training, NGO communication, communication for change
Carrefour ‘Black Supermarket’.
Carrefour melawan hukum Uni Eropa yang hanya membolehkan perdagangan 3% sayuran dan buah-buahan, sementara 97% lainnya ilegal hanya karena tidak terdaftar di Katalog Resmi Spesies Uni Eropa. Saat awal hukum ini ditetapkan, tujuannya adalah melindungi konsumen. Namun, akhir-akhir ini hukum ini disalahgunakan. Para pelobi dari industri agrokimia mengubah peraturan ini sehingga hanya biji-bijian yang mereka hasilkan yang masuk ke dalam daftar. Alhasil, peraturan ini tidak diperuntukkan untuk keselamatan makanan, namun untuk bisnis.

Petani yang melanggar hukum ini bisa dikenakan sanksi yang bisa membuat mereka bankrut. Para petani terpaksa bergantung pada benih dengan paten yang dimiliki industri agrokimia. Akibatnya, menurut badan PBB Food and Agricukture Organization, 90% varietas pertanian menghilang dari seluruh dunia pada abad ke-20. Selain itu, konsumen kehilangan opsi makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Jadi, permasalahan dari hukum ini adalah isu keanekaragaman hayati, rasa, dan kesehatan.
Di beberapa kota di Prancis, Carrefour membuat Black Supermarket di pasar swalayan untuk menjual varietas ilegal, walaupun dihadapi konsekuensi hukuman yang berat. Black Supermarket menghasilkan lebih dari 300 juta impresi media, 69%-nya adalah media daring yang mampu menandatangani konsumen untuk menandatangani petisi. Petisi ini mendapatkan sebanyak 85 ribu tanda tangan. Jumlah pengunjung naik 15% dan sentimen terhadap merek Carrefour naik sebesar 8%. Akhirnya, Parlemen Eropa mengubah kebijakan dan meresmikan penjualan dan penanaman dari petani8.

Tips Menggunakan Kreativitas Untuk Mengubah Kebijakan
Masing-masing cara yang telah digunakan untuk mengubah kebijakan memiliki kekurangan yang dapat menjadikannya usaha yang tidak efektif. Namun, kita sudah menemukan bahwa usaha yang efektif untuk mengubah kebijakan bisa berupa kampanye yang kreatif.

Mengapa kampanye menuntut perubahan bisa lebih efektif kalau kreatif? Alasan yang pertama, kreativitas sangat menarik dan dapat menarik perhatian banyak orang, termasuk orang yang belum paham dengan isunya. Kedua, emosi yang terpendam di dalam diri seseorang tergugah sehingga kemungkinannya lebih besar untuk mengambil tindakan. Alasan yang ketiga ialah kampanye bisa tersebar sampai keluar echo chamber (lingkungan dimana orang-orangnya memiliki perspektif yang sama) yang menambah jumlah pendukung kampanye sehingga kampanye semakin berhasil.

Beberapa tips yang dapat saya berikan jika Anda ingin menggunakan kreativitas untuk mengubah kebijakan adalah:

1. Gunakan media yang digunakan orang sehari-hari
Media atau alat bantu untuk kampanye mengubah kebijakan harus mudah dijangkau masyarakat luas serta digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada kasus The Tampon Book, media yang digunakan adalah buku dan pada kasus Black Supermarket media yang digunakan adalah pasar swalayan dan bahan makanan.

2. Ciptakan rasa urgensi dari perspektif warga, bukan aktivis
Apa yang akan terjadi jika orang tidak mendukung isu yang Anda kampanyekan? Isu yang Anda kampanyekan harus dikemas secara kreatif agar dapat menarik perhatian orang dan menggugah emosi. Pada The Tampon Book, kampanye menonjolkan bahwa jika mengikuti pajak tampon, maka menstruasi dianggap sebagai barang mewah dan setiap wanita harus membayar mahal untuk itu. Sedangkan pada Black Supermarket, pesan yang disampaikan adalah konsumen kehilangan opsi untuk mendapatkan makanan yang beragam dan sehat.

3. Temukan ide Anda melalui proses kreatif
Walaupun Anda mungkin bekerjasama dengan sebuah agensi kreatif, Anda perlu menemukan ide Anda sendiri karena Anda-lah yang paling memahami isu atau kebijakan yang ingin diubah. Salah satu proses kreatif yang populer adalah teknik untuk memproduksi ide oleh James Webb Young yang sudah berumur hampir 100 tahun. Proses kreatif-nya terdiri dari lima tahap yaitu9:
  • Immersion: proses mendalami semua rincian merek, kompetisi, dan audiens.
  • Digestion: menentukan apa yang paling penting.
  • Incubation: diamkan dan biarkan alam bawah sadar Anda yang memegang kendali.
  • Illumination: biarkan ide-ide mengalir secara bebas.
  • Reality testing: ide dijalankan oleh orang lain untuk menemukan ide dengan performa terbaik.
Reference
1. Retrieved from https://dosensosiologi.com/contoh-demonstrasi/

2. Rossa, V, & Efendi, D. A. (2021, Januari 18). Pemerintah Nyerah! 12 Petisi Online Berbuah Kemenangan di 2020 – Bagian 1. Suara.com. Retrieved from
https://www.suara.com/lifestyle/2021/01/18/182533/pemerintah-nyerah-12-petisi-online-berbuah-kemenangan-di-2020-bagian-1

3. Paramita, R. P. (2015, Juli 30). Bedanya Petisi di Indonesia dengan Amerika Serikat. Lokadata.id. Retrieved from https://lokadata.id/artikel/bedanya-petisi-di-indonesia-dengan-amerika-serikat-26960

4. Goldman, J. (2015, Juli 28). How We’re Changing the Way We Respond to Petitions. The White House President Barack Obama. Retrieved from https://obamawhitehouse.archives.gov/blog/2015/07/28/how-we-are-changing-way-we-respond-petitions

5. Aritao, J. (2020, March 17). What Drives True Creativity? Retrieved from https://janinaaritao.medium.com/what-drives-true-creativity-95bd0c2a4223

6. Goodkind, G. (2019, June 27). Cannes Lion Grand Prix Winner: How The Tampon Book Outsmarted The Law to Make Change. Creative Moment. Retrieved from https://www.creativemoment.co/following-its-cannes-lions-grand-prix-win-how-the-tampon-book-outsmarted-the-law-to-make-change

7. Solonick, M. (2020, February). Case Study: The Tampon Book. Corkscrewminds. Retrieved from https://corkscrew.io/the-tampon-book/

8. Natividad, A. (2018, May 24). One French Supermarket Chain Uses Black Markets to Highlight the Absurdity of EU Food Regulations. Adweek. Retrieved from
https://www.adweek.com/brand-marketing/one-french-supermarket-chain-used-black-markets-to-highlight-the-absurdity-of-eu-food-regulations/

9. 9 Steps to Developing a Stellar Advertising Campaign. Stukent. Retrieved from https://www.stukent.com/developing-advertising-campaign-2/
Lavinia Rahmawati
Written by

Related Articles