Membangun dojo untuk praktisi pembawa perubahan: perjalanan sejauh ini

Kita semua yang ingin mendorong perubahan memiliki harapan untuk Indonesia yang lebih baik, dan salah satu kendaraan untuk mewujudkannya adalah organisasi masyarakat sipil (OMS) yang bisa mengimbangi negara.

Menurut pangkalan data SMERU, saat ini ada 1.648 OMS di Indonesia1 di berbagai bidang, dan semuanya memiliki tuntutan yang sama: sukses dalam membawa perubahan tersebut serta mampu menjadi organisasi yang berkelanjutan tanpa bergantung dengan donor. Kedua hal ini dapat diraih melalui komunikasi yang efektif untuk menggalang dukungan, baik dari masyarakat maupun dari organisasi lain.

Namun, komunikasi yang efektif terhalang banyak hal. Mulai dari kurangnya keterampilan, dana yang terbatas, hingga penganaktirian komunikasi di organisasi. Maka kami membangun Suluh Penggugah sebagai sebuah dojo bagi para aktivis untuk belajar menggagas gerakan mereka, berkomunikasi dengan lebih baik, dan membawa perubahan secara efektif. Kami mendapat dukungan dari Ford Foundation dalam kegiatan ini.

Suluh Penggugah juga akan mewadahi komunitas tim komunikasi OMS yang akan bersama-sama terus mengasah diri untuk meningkatkan efektivitas komunikasi perubahan sosial di Indonesia
Suluh Penggugah dibuka dengan mengundang CSO se-Indonesia
Kami membuka sesi pendaftaran ini dengan mengirimkan undangan beasiswa ke seluruh jaringan penerima hibah Ford Foundation. Dari undangan ini, para peserta dapat mendaftar secara mandiri tanpa arahan dari organisasi. Kami memilih 65 penerima beasiswa dari Ford Foundation untuk mengikuti pelatihan ini.

Selain itu, kami juga memberikan ruang bagi OMS yang bukan penerima hibah Ford Foundation untuk mendapatkan beasiswa. Di tahap ini kami mendapat 51 orang pendaftar, dan 11 dari mereka terpilih mendapatkan beasiswa dan bergabung dengan Suluh Penggugah. Total ada 76 peserta yang mengikuti program ini. Tingginya antusiasme membuat kami membagi angkatan pertama Suluh Penggugah ini menjadi dua batch pelatihan agar proses belajar-mengajar lebih efektif.
Onboarding class dilaksanakan untuk mempersiapkan peserta menghadapi tantangan kelas
Setiap organisasi yang mengikuti Suluh Penggugah memiliki latar belakang yang berbeda, dan salah satu tugas terpenting dari Suluh Penggugah adalah memastikan mereka semua berdiri secara sejajar serta membangun rasa kebersamaan antar peserta. Hal ini dicapai melalui sesi kelas onboarding yang dilaksanakan secara bersama oleh Yayasan Bahana dan Roemah Inspirit (Roemi). Banyaknya peserta yang bergabung di Suluh Penggugah membuat sesi onboarding ini dibagi menjadi 2 sesi: pertama pada 11-14 Juli 2023 dan kedua pada 1 - 4 Agustus 2023.

Pada pelaksanaan sesi onboarding, Bahana dan Roemi menggunakan spesialisasi masing-masing untuk memberikan pembekalan kepada para peserta. Roemi memberikan sesi yang membangun ikatan peserta melalui berbagai aktivitas team building. Para peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang menghubungkan antar sesama staf komunikasi dari organisasi yang berbeda dan banyak yang sebelumnya tidak saling kenal.
communication strategy, communication consultant, CSO communication, non-profit communication, communication training, NGO communication, communication for change
Peserta Suluh Penggugah berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan studi kasus dalam kelas.
Setelah mengikuti sesi bersama Roemi, para peserta mengikuti sesi bersama Bahana yang memberikan peningkatan kapasitas yang mencakup dua hal: cara curah ide yang efektif dan inklusif, serta menulis pesan efektif untuk menggalang dukungan.

Kelas curah ide mendorong para peserta untuk menggunakan metode-metode baru selain brainstorming untuk mengumpulkan ide dalam kelompok. Peserta yang sudah terbagi dalam kelompok masing-masing dapat langsung mempraktekkan metode yang diajarkan dengan kasus-kasus contoh.

Sementara kelas menulis pesan memberikan bekal bagi para peserta untuk membangun komunikasi dengan berbagai sasaran yang berbeda. Para peserta diajarkan cara untuk mengenali sasaran, menemukan “titik sentuh” untuk menggerakkan mereka, dan mendorong para penerima pesan tersebut untuk bergerak sesuai keinginan pembuat pesan.

Di akhir hari, Roemi kembali mengadakan sesi berbagi testimoni, saat peserta dapat membagikan hal-hal yang mereka ingin ketahui lebih banyak atau refleksi harian. Ini membuat peserta tidak hanya mendapat kuliah satu arah, namun juga memberikan mereka menyuarakan apa yang mereka mau. Di sesi ini, peserta menunjukkan bahwa mereka sangat tertarik untuk belajar lebih lanjut dan memperdalam ilmu mereka.
communication strategy, communication consultant, CSO communication, non-profit communication, communication training, NGO communication, communication for change
Salah satu peserta menulis refleksi harian pasca kelas
Beberapa testimoni peserta
Sesi onboarding saat ini sedang dilanjutkan dengan kelas daring mandiri
Setelah membangun dasar di sesi onboarding, saat ini peserta sedang mengikuti sesi kelas daring mandiri di website suluhpenggugah.com. Sesi ini memiliki empat kelas yang bisa diikuti; mereka wajib memilih minimal satu di antaranya. Selain itu ada satu kelas tambahan untuk peserta yang ingin mempertajam kemampuannya. Kelas-kelas ini adalah:

Presentasi Efektif
Dalam mendorong perubahan, staf OMS harus membuat dan menyampaikan presentasi, baik di rapat internal atau ke pihak eksternal. Kelas ini mengajarkan peserta mengapa presentasi jadi tidak efektif, bagaimana cara menghindarinya, serta bagaimana membuat presentasi yang bisa menggugah pemirsa.

Data Bicara Lewat Cerita
Dalam mendorong perubahan, OMS biasanya menyampaikan data sebagai indikator adanya masalah. Namun, data sering gagal meyakinkan pemangku kepentingan, karena tidak jelas penyampaiannya dan alurnya sulit diikuti. Di kelas ini peserta belajar kenapa hasil analisis data seharusnya dikemas seperti cerita, baik nanti disampaikan lewat presentasi atau infografis.

Membuat Cerita Perubahan
Cerita perubahan adalah salah satu hal di dunia OMS yang cenderung dipahami secara salah oleh anggota. Salah paham ini dapat merugikan organisasi, terutama jika ini dianggap sebagai “tugas laporan”. Maka kelas ini membedah mengenai definisi dan tujuan dari cerita perubahan serta mengapa donor sering meminta cerita ini.

Menulis Itu Sulit, Tapi…
Salah satu pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh staf OMS adalah menulis. Kelas pilihan ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar menulis naskah eksposisi untuk para peserta untuk membantu mereka dapat menulis dengan lebih mudah dan efektif.

Kelas daring ini tidak hanya dilaksanakan melalui menyaksikan rekaman video pelajaran, tapi juga tugas yang dikirimkan melalui korespondensi email. Selain itu, setiap minggu peserta mendapat kesempatan mengikuti kelas daring untuk berdiskusi dengan pengajar di kelas mereka dan mendapatkan masukan secara langsung.
communication strategy, communication consultant, CSO communication, non-profit communication, communication training, NGO communication, communication for change
Tangkapan layar kelas di situs suluhpenggugah.com
Selain itu, para pendamping dari Roemi akan memandu para peserta untuk mengatasi kesulitan yang mereka alami selama proses belajar. Bantuan ini diberikan di dalam grup WhatsApp dan sesi diskusi daring.

Lalu setelah rangkaian kelas ini, peserta yang lulus diharapkan memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan dan meyakinkan pemirsa mereka, baik secara lisan maupun tulisan.
Kembali hadir bersama dan langkah selanjutnya
Setelah sesi kelas mandiri daring, para peserta yang lulus akan mengikuti sesi berikutnya secara tatap muka untuk mempelajari kemampuan komunikasi publik yang lebih mendalam. Materinya sebagai berikut:

Kampanye Perubahan Sosial
Kelas ini akan membahas mengenai aspek-aspek kampanye publik untuk membawa perubahan, baik dalam hal perilaku kelompok masyarakat atau kebijakan publik. Para peserta akan didorong untuk melihat kampanye secara komprehensif dan memahami kapan dan bagaimana mereka dapat menggunakan kemampuan yang mereka dapatkan di kelas daring sebelumnya.

Membangun Merek (brand building) Nirlaba
Peserta akan belajar bagaimana menempatkan OMS seperti sebuah merek dan membangun persepsi publik terhadap organisasi mereka. Kelas ini juga akan memperlihatkan bagaimana contoh sukses dari merek-merek komersial bisa diaplikasikan dalam proses membangun merek organisasi nirlaba.

Di ujung proses pembelajaran, peserta akan diminta membuat proposal kampanye sebagai tugas akhir. Tugas akhir akan dinilai, dan penilaian ini dipadu dengan pengamatan selama proses pembelajaran untuk mencari peserta-peserta terbaik. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan hibah untuk melaksanakan kegiatan komunikasi untuk organisasi mereka.

Setelah semua proses ini berakhir, alumni Suluh Penggugah akan diajak menjadi bagian dari komunitas praktisi perubahan sosial yang lebih besar. Peserta akan terus diajak untuk mengikuti kegiatan alumni, tempat mereka terhubung dengan sejawat dan menemukan individu-individu yang dapat membantu mereka, atau dapat mereka bantu.

Artikel lainnya