Para pemimpin
non-governmental organization (NGO) menghadapi tantangan ganda untuk memenuhi misi organisasi mereka, sekaligus memastikan kompensasi yang adil dan berkelanjutan bagi para staf. Hal penting namun sering diabaikan dalam mencapai tujuan-tujuan ini adalah proses membangun merek atau branding. Banyak pemimpin NGO yang mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah branding, namun mungkin belum sepenuhnya memahami pentingnya dan relevansinya bagi organisasi mereka. Namun, dengan menerapkan strategi branding yang kuat secara sistematis dan efisien, NGO dapat secara signifikan meningkatkan pemenuhan misi dan keberlanjutan organisasi mereka.
Apa itu branding dan apa relevansinya bagi NGO? Branding sering dikaitkan dengan perusahaan komersial, namun sesungguhnya juga penting bagi NGO. Hal ini melibatkan pendefinisian dan komunikasi tentang apa yang diperjuangkan oleh organisasi, nilai-nilainya, dan dampak yang ingin dicapai. Branding juga termasuk menciptakan citra dan identitas unik yang membedakan organisasi dari yang lain. Bagi NGO, branding yang efektif menghasilkan perbedaan usaha untuk mencapai tujuan organisasi sekaligus berjuang untuk membuat dampak.
NGO dapat merasakan manfaat-manfaat berikut jika memiliki branding yang kuat:
- Lebih mudah dipercaya: Branding yang kuat membangun kredibilitas dan kepercayaan di antara para pemangku kepentingan. Donor, mitra, dan penerima manfaat lebih mungkin untuk terlibat dan mendukung organisasi yang mereka anggap memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya.
- Lebih diakui: Organisasi dengan branding yang baik akan lebih mudah dikenali dan diingat. Branding yang konsisten di semua saluran komunikasi memastikan bahwa para pemangku kepentingan dapat dengan mudah mengidentifikasi organisasi, yang mengarah pada lebih banyak pihak yang tahu tentang organisasi dan meningkatkan minat untuk terlibat.
- Komitmen sumber daya bertambah: Branding yang kuat juga membuat organisasi lebih mungkin menerima sumber daya keuangan dan non-keuangan dari para pemangku kepentingan. Kisah dan identitas yang menarik dapat mengundang pendanaan, sukarelawan, dan bentuk dukungan lain yang sangat penting bagi keberlangsungan organisasi.
Untuk menentukan seberapa kuat branding organisasi Anda, penting untuk menggunakan alat dan teknik pengukuran yang spesifik. C4C telah mengadaptasi beberapa alat dari sektor profit untuk membantu mengumpulkan data dan memberikan wawasan tentang efektivitas upaya branding Anda.
Bagaimana cara mengukur kekuatan merek organisasi Anda? Pada tahun 2023, C4C bekerja sama dengan Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis) untuk meningkatkan visibilitas organisasi. Ini didorong oleh terbatasnya kesadaran tentang Yayasan Humanis di kalangan masyarakat. Tantangan utama yang diidentifikasi adalah kurangnya kesadaran dan asosiasi yang kuat antara Yayasan Humanis dengan nama Hivos di Indonesia. Strategi yang akan disusun harus mampu mengatasi hal ini dengan membangun identitas yang unik dan mudah dikenali.
Langkah pertama yang kami lakukan dengan Humanis sebelum mengembangkan strategi adalah menentukan kekuatan merek mereka. Berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh:
- Brand awareness survey. Kami melakukan survei untuk mengukur pengenalan dan persepsi publik terhadap organisasi dengan mengajukan pertanyaan tentang kesadaran merek, asosiasi, dan kesan keseluruhan.
- Analisis mesin pencari. Gunakan alat seperti Google Analytics dan Ubersuggest untuk melihat tren dan volume pencarian. Lalu, bandingkan visibilitas pencarian organisasi Anda dengan organisasi “pesaing.”
- Analisis trafik ke situs. Periksa dan evaluasi sumber dan perilaku pengguna internet yang mengunjungi situs organisasi Anda. Coba identifikasi mana keywords atau istilah pencarian yang mengundang pengunjung ke situs.
- Mengukur aktivitas akun media sosial. Pantau engagement rates, jumlah pengikut, dan kinerja konten di semua kanal media sosial organisasi. Bandingkan angkanya dengan tolak ukur (benchmark) industri terkait.
- Penggunaan alat SEO and indexing. Gunakan plugin dan alat SEO untuk mengoptimalkan pencarian situs organisasi Anda di mesin pencari. Pastikan bahwa konten yang ada di situs sesuai indeks dan diberikan peringkat secara tepat.
Apa yang harus dilakukan setelah menilai branding organisasi? Langkah selanjutnya bersama Humanis adalah menentukan brand positioning statement, sebuah elemen penting untuk memastikan pesan yang konsisten dan efektif. Mengikuti pengembangan BPS ini, kami menciptakan strategi merek yang komprehensif dan standard operational procedures (SOP) untuk memandu Humanis ke depannya.
C4C dapat membantu organisasi Anda dalam membangun branding yang kuat untuk meningkatkan visibilitas, kredibilitas, dan dampak. Pendekatan kami melibatkan pengembangan dan penerapan strategi yang efektif untuk NGO ataupun organisasi masyarakat sipil (OMS) melalui tiga tahap utama:
1. Membuat Brand Positioning Statement (BPS):
- Definisi: BPS adalah sebuah pernyataan ringkas yang mendefinisikan bagaimana Anda ingin organisasi Anda dipersepsikan oleh audiens yang menjadi target Anda. Dokumen BPS merangkum nilai unik yang dimiliki oleh merek organisasi Anda dan membedakannya dengan pesaing.
- Proses yang ditempuh: Untuk membuat BPS yang jelas dan menarik, kami mengadakan lokakarya dengan para pemangku kepentingan. Selama lokakarya ini, kami mengidentifikasi nilai-nilai inti, misi, dan nilai jual unik dari organisasi Anda. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa BPS sejalan dengan tim internal dan audiens eksternal Anda.
2. Menerjemahkan BPS menjadi semua Strategi Komunikasi
- Untuk komunikasi ke luar organisasi: Susun strategi komunikasi dan pemasaran yang sesuai dengan brand positioning yang sudah ditentukan. Ini termasuk konten situs web, postingan media sosial, siaran pers, dan materi promosi Anda. Pastikan semua komunikasi eksternal secara konsisten menyampaikan pesan dan nilai merek Anda.
- Untuk komunikasi di dalam organisasi: Selaraskan strategi komunikasi internal Anda dengan brand positioning. Ini termasuk cara berkomunikasi antara karyawan, sukarelawan, dan mitra. Branding dalam internal organisasi memastikan bahwa siapapun di dalam organisasi juga mewujudkan nilai dan misi merek organisasi.
3. Membuat Standard Operating Procedures (SOP):
- Definisi: SOP adalah instruksi tertulis yang terperinci, dirancang untuk mencapai keseragaman dalam pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu. Dalam konteks branding, SOP memastikan bahwa upaya komunikasi organisasi Anda konsisten dan teratur.
- Implementasi: Kami mengembangkan SOP untuk pembuatan konten, unggahan media sosial, dan aktivitas komunikasi lainnya. Prosedur ini menguraikan frekuensi unggahan, jenis konten yang akan dibagikan, dan proses persetujuan. Penerapan SOP yang konsisten membantu memperkuat merek Anda dan mempertahankan citra merek yang kohesif.
KesimpulanKesimpulannya, branding bukan hanya strategi komersial; branding adalah komponen penting bagi NGO yang ingin mencapai misi organisasi, mempertahankan keberlangsungan organisasi, dan membuat dampak yang berkelanjutan. Dengan memahami dan menerapkan praktik branding yang efektif, NGO atau OMS dapat meningkatkan visibilitas, kredibilitas, dan kemampuan mereka untuk mencapai misi dan mempertahankan keberlangsungan aktivitas mereka untuk jangka yang panjang.