Arahan klien
World Food Programme (WFP) Indonesia bergerak dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk meningkatkan status nutrisi remaja perempuan di Indonesia, mencegah mereka dari masalah kesehatan saat hamil dan melahirkan, dan mengurangi prevalensi melahirkan anak stunting. WFP percaya salah satu cara adalah untuk mempromosikan pola makan gizi seimbang yang memberikan jumlah asupan buah dan sayur yang dianjurkan setiap harinya. WFP menunjuk kami untuk membantu mereka mengembangkan strategi perubahan perilaku melalui upaya-upaya komunikasi.
Pemahaman kami
Orang Indonesia hanya mengonsumsi 25% dari jumlah sayur dan buah yang dianjurkan (Studi Diet Nasional, 2013). Berangkat dari data tersebut, C4C menduga akar masalahini bukanlah kurangnya pemahaman mengenai pentingnya mengonsumsi sayur dan buah, namun bahwa makanan-makanan sehat ini tidak dapat memenangkan persaingan dengan makanan yang lebih populer, mudah didapat, dan enak. Cara penyajian sayur dan buah di rumah juga tidak mengundang orang-orang untuk mengonsumsinya. Hal ini diperparah dengan kurangnya kesempatan remaja untuk mengonsumsi buah sebagai kudapan yang mudah.
Pendekatan kami
Perilaku yang ingin kita capai adalah orang-orang Indonesia mengonsumsi sayur dan buah 3 kali sehari. Menggunakan model perilaku Fogg, di mana “perilaku = motivasi x kemudahan x pemicu”, kami fokus pada upaya menemukan tiga faktor yang hilang dari model ini. Di akhir, kami mengusulkan kampanye ini untuk fokus pada dua hal:
1. Permudah remaja untuk mendapatkan sayur dan buah dengan porsi yang tepat di rumah dan sekolah.
2. Membingkai ulang manfaat makan sayur dan buah dengan motivasi yang kuat untuk mengajak anak-anak muda.