Menanggapi permintaan dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), C4C dipercaya untuk mendukung proses produksi video klip MARS AMAN untuk menunjang kerja-kerja advokasi organisasi, sekaligus melakukan peningkatan kapasitas untuk produksi video dan foto profesional. Rencana awal proyek ini melibatkan masyarakat adat dari tujuh provinsi untuk berperan sebagai tim lokal, mempelajari seluk-beluk produksi bersama dengan sutradara dan produser utama kami.
Namun, adanya pandemi COVID-10 mengharuskan kami untuk mengalihkan pendekatan berbeda. Seiring dengan berjalannya pandemi, keselamatan semua anggota tim menjadi hal yang paling penting, sehingga kami perlu mengevaluasi kembali strategi kami. Mengingat lokasi pengambilan gambar berada di daerah terpencil, sementara produser dan sutradara utama kami berbasis di Jakarta, kami memutuskan untuk menerapkan model produksi hybrid.
Pendekatan ini melibatkan pelatihan anggota masyarakat adat untuk berperan sebagai produser dan sutradara, serta mengelola operasi di lapangan sambil menerima bimbingan jarak jauh dari sutradara dan produser utama kami. Strategi ini memungkinkan kami untuk memenuhi tenggat waktu proyek, mempertahankan standar kualitas tinggi, dan memastikan keselamatan semua orang yang terlibat.
Bagaimana kami mengimplementasikan model produksi hybrid?Model yang kami terapkan merupakan perpaduan strategis antara kolaborasi jarak jauh berbasis lokal, yang dirancang untuk mengatasi tantangan unik dalam mengelola proses produksi di berbagai lokasi. Berikut adalah cara kami melaksanakan pendekatan ini:
Melatih tim produksi lokal yang terdiri dari anggota masyarakat adat- Tahap pertama dimulai dengan melatih anggota masyarakat yang kami pilih sebagai produser dan sutradara. Pelatihan mencakup aspek penting dalam memproduksi video dan foto, termasuk penggunaan kamera, perekaman suara, dan penataan cahaya.
- Setelah sesi pelatihan selesai, kami terus melakukan pengarahan melalui pertemuan daring secara berkala. Tim produksi lokal terlibat untuk terus bertanya, berbagi perkembangan, dan menerima umpan balik dari produser dan sutradara utama kami.
- Untuk melengkapi pelatihan, kami menyiapkan manual yang jelas dan komprehensif untuk tim produksi lokal. Manual ini berfungsi sebagai acuan utama, agar tim dapat mempelajari informasi kapanpun dan dimanapun tanpa arahan dari sutradara utama.
Kolaborasi jarak jauh dengan teknologi yang mumpuni- Kami menggunakan penyimpanan berbasis cloud untuk memfasilitasi akses konten produksi secara real-time. Hal ini dilakukan tidak hanya agar sutradara utama dapat memantau perkembangan proyek, tapi juga akses dan pemberian umpan balik konten dan output secara instan.
- Untuk mengantisipasi kehilangan data, konten produksi tidak hanya disimpan di cloud tapi juga di 2 hard drive terpisah - memastikan keamanan materi produksi.
Penyediaan peralatan produksi- Kami juga menyediakan peralatan produksi video yang cukup untuk tim produksi lokal seperti kamera, peralatan suara, dan tripod. Hal ini dilakukan agar hasil produksi sesuai dengan standar kami dan sejalan dengan ide kreatif yang telah ditentukan.
- Peralatan produksi yang dapat digunakan secara bergantian juga kami sediakan untuk tim produksi di beberapa titik. Tentu hal ini direncanakan dengan matang agar penggunaan peralatan dapat digunakan secara optimal di waktu yang telah ditentukan.
Kolaborasi real-time- Saat jadwal shooting, sutradara dan produser utama hadir melalui konferensi video. Dengan begitu, mereka bisa memberikan umpan balik secara langsung dan memastikan produksi video sejalan dengan bayangan visual dari ide kreatif.
- Kolaborasi real-time tentu memungkinkan proses penyelesaian masalah dapat dilakukan segera. Masalah apapun yang ditemukan di lokasi dapat diatasi tanpa tertunda dan memastikan proyek berjalan sesuai jadwal.
Pembelajaran utama dari produksi hybrid- Pentingnya pelatihan komprehensif. Pelatihan jarak jauh menjadi modal utama yang sangat penting untuk menyiapkan tim produksi lokal mengeksekusi di lapangan. Mengalokasikan waktu untuk menyediakan pelatihan dan materi pendukung yang rinci dapat menjadi bekal bagi tim untuk menjalani peran mereka.
- Membuat video tutorial: Kami membuat rangkaian video tutorial yang dibuat secara khusus untuk menanggulangi tantangan di masing-masing lokasi. Video tutorial ini merangkum semua kegiatan yang perlu dipelajari tim produksi lokal, baik dari pengoperasian alat hingga cara mengambil gambar.
- Penggunaan dan tata cahaya alami: Mendorong penggunaan pencahayaan alami dapat mengurangi ketergantungan pada peralatan tambahan. Melatih tim produksi lokal untuk memanfaatkan elemen-elemen ini secara efektif dapat meningkatkan kualitas produksi.
- Menyusun shot lists dan storyboards yang rinci. Adanya shot lists dan storyboards yang rinci membantu tim produksi lokal agar terarah dalam pengambilan gambar dan keputusan produksi lainnya. Hal ini meminimalisir koordinasi dan memastikan bahwa semua elemen produksi selaras dengan visi kreatif.
- Kolaborasi asinkron: Kami mengimplementasikan sistem yang fleksibel untuk mengakomodir keterbatasan jaringan internet di setiap lokasi. Tim produksi lokal hanya dapat mengunggah rekaman di waktu tertentu saat jaringan internet memadai dan kami memastikan ini tidak menjadi tantangan yang berarti saat proyek berjalan. Sutradara dan produser dapat memeriksa dan memberikan umpan balik secara asinkron, sehingga tidak bergantung pada ketersediaan jaringan.
- Solusi penyimpanan portabel. Dengan terbatasnya jaringan internet, kami menekankan penggunaan alat penyimpan portabel (mis. SD cards, hard drive eksternal) untuk menyimpan hasil rekaman. Buatlah protokol untuk backup reguler, dengan salinan yang disimpan di beberapa tempat untuk mencegah kehilangan data.
Desentralisasi kepemimpinan. Keputusan lapangan sepenuhnya menjadi tanggung jawab produser dan sutradara lokal. Pendekatan ini tidak hanya dapat menunjang kapasitas mereka, tapi juga memastikan proses produksi berjalan lancar meski saat komunikasi dengan tim utama tertunda.