Peta yang ditunjukkan di atas adalah alat yang berharga dalam tahap empati. Peta ini memecah pengalaman target audiens menjadi apa yang mereka pikirkan dan rasakan, lihat, dengar, katakan, juga lakukan, serta menyoroti pain dan gain mereka, sebagaimana penjelasan berikut:
- Apa yang mereka pikirkan dan rasakan? Pelajari kekhawatiran dan aspirasi internal target audiens.
- Apa yang mereka lihat? Jelajahi lingkungan terdekat mereka serta hal-hal yang dapat memengaruhi mereka.
- Apa yang mereka dengar? Fokus pada pendapat eksternal yang mereka dengar, baik itu dari teman, keluarga, maupun kolega.
- Apa yang mereka katakan dan lakukan? Pertimbangkan tindakan mereka dan perilaku publik mereka.
- Identifikasi poin pain (hal-hal yang membuat mereka frustrasi) dan gain (definisi kesuksesan bagi mereka).
Menggunakan peta ini dapat membantu Anda melihat permasalahan dari perspektif target audiens, sehingga mampu menghasilkan solusi yang lebih mendalam dan relevan saat menjalankan proses design thinking.
Anda dapat belajar lebih lanjut tentang design thinking melalui pelatihan C4CPelatihan C4C memastikan bahwa empati bukan hanya tahap awal yang mudah dilakukan, melainkan sebuah fondasi dari proses design thinking. Pendekatan praktis dan berbasis dunia nyata kami mengajarkan peserta cara menerapkan solusi berlandaskan empati, menjadikan program ini efektif dan berdampak. Dipercaya oleh institusi seperti Bank Jago, Bank SMBC Indonesia, dan GIZ, kami memastikan Anda mendapatkan pemahaman jelas tentang design thinking dan siap membuat perubahan.
Sekali lagi, empati adalah kunci dari proses design thinking yang bermakna, dan langkah ini tidak boleh Anda lewatkan.