Alur berpikir yang runut adalah modal utama memenangkan presentasi, bukan teknik berbicara di depan umum

Oleh Kedung Soejaya
15 Mei, 2024
Jumlah penyedia jasa pelatihan presentasi yang ada di Indonesia cukup banyak. Ketika kita mengetik "training presentasi" di mesin pencari, ada puluhan tempat yang menawarkan pelatihan tersebut dengan berbagai metode. Dari workshop intensif, seminar singkat, hingga kursus online, berbagai pilihan tersedia untuk meningkatkan keterampilan presentasi. Penyedia pelatihan ini biasanya menawarkan teknik-teknik praktis, mulai dari cara berbicara yang efektif, penggunaan bahasa tubuh, hingga mengelola ketegangan dan rasa gugup.

Jumlah materi/konten/video yang mengajarkan cara presentasi secara otodidak di internet dan sosial media juga sangat banyak. YouTube, misalnya, dipenuhi dengan video tutorial dari para pakar yang membagikan tips dan trik untuk memberikan presentasi yang memukau. Blog dan artikel di platform seperti LinkedIn dan Medium juga menawarkan panduan lengkap tentang cara mempersiapkan presentasi yang efektif. Bahkan, platform media sosial seperti Instagram dan TikTok sekarang menjadi medium tempat para ahli berbagi tips singkat dalam format video yang menarik.

Apakah belajar otodidak tentang materi yang menekankan penampilan bicara atau desain slide cukup membuat kita mampu menyusun isi presentasi yang efektif? Kalau bicara tentang isi yang bisa “membujuk” pemirsa berubah pendapat atau bahkan perilaku, sebetulnya tidak cukup. Modal dasar presentasi yang sukses “membujuk” adalah kemampuan berpikir yang runut dalam menyusun materi. Ini melibatkan penyusunan poin pendukung yang jelas dan terurut logis serta kemampuan untuk menyampaikan ide-ide dengan cara yang langsung dapat dipahami oleh pemirsa.
C4C percaya bahwa presentasi yang efektif berawal dari isi (substansi). Membuat isi presentasi adalah kerja menulis, dan menulis adalah berpikir di atas kertas atau di depan layar.. Tanpa alur pemikiran yang baik, bahkan teknik berbicara yang paling canggih pun tidak akan cukup untuk membuat presentasi Anda efektif.

Presentasi yang baik dimulai dari menentukan bagaimana pemirsa kita perlu berubah
Sebelum mulai menyusun presentasi, jawab terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut: siapa pemirsa presentasi kita, dan apa isi kepala dan hati mereka sekarang? Presentasi kita efektif jika mereka menjadi berpikir dan berperilaku seperti apa? Dan ini semua harus terjadi selama berapa menit? Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini membantu kita menentukan tujuan presentasi dan strategi untuk mencapainya.

Kemudian, tuliskan kalimat tesis sebagai pesan kunci dari presentasi Anda yang akan membawa pemirsa ke perubahan yang Anda inginkan. Jika pemirsa hanya mampu mengingat satu kalimat saja dari seluruh presentasi Anda, maka tesis haruslah menjadi kalimat itu. l Kalimat ini harus singkat, jelas, dan berisi opini Anda tentang cara terbaik memecahkan masalah yang dihadapi pemirsa.. Ini adalah landasan dari presentasi yang akan menjadi benang merah dari semua substansi yang Anda sampaikan.

Setelah itu, susun kerangka presentasi menggunakan cerita tiga babak. Mengemas presentasi mengikuti struktur cerita membuat pemirsa lebih tertarik untuk menyimak presentasi dan lebih mudah untuk mencerna isinya. Babak pertama merupakan pemaparan konteks dari presentasi. Gunakan struktur ABT (And, But, Therefore) dalam menjabarkan konteks presentasi. Ini membantu pemirsa memahami kalau presentasi ini adalah untuk memecahkan masalah yang ia hadapi. . Babak kedua merupakan bagian buat menguji tesis tesis dari presentasi Anda. Di sinilah inti dari pesan Anda dipertahankan dengan logis namun tetap singkat dan relevan . Babak ketiga adalah ulangan tesis dan ajakan bertindak. Bagian ini menegaskan kembali sudut pandang Anda dan mengajak pemirsa mengambil langkah selanjutnya berdasarkan apa yang telah mereka simak.

Terakhir, susun storyboard dari presentasi Anda. Storyboard membantu Anda memvisualisasikan alur presentasi dan memastikan bahwa setiap bagian memiliki hubungan logis yang jelas. Ini juga membantu dalam pengaturan visual dan naratif sehingga audiens dapat mengikuti dengan mudah.
Desain materi presentasi dengan menggunakan prinsip CRAP (Contrast, Repetition, Alignment, and Proximity)
Prinsip-prinsip desain ini memastikan bahwa materi presentasi Anda tidak hanya menarik secara visual tetapi juga seketika dipahami pemirsa

  • Contrast: Gunakan warna, font, atau bentuk untuk menekankan elemen penting. Ciptakan efek kontras untuk menonjolkan satu bagian terpenting dalam slide, baik itu judul, kalimat yang ditekankan, atau data yang ingin ditonjolkan.

  • Repetition: Ulangi elemen visual seperti warna, bentuk, tekstur, batas, dan font untuk menyatukan desain Anda. Penggunaan elemen desain yang konsisten di seluruh slide akan meningkatkan pemahaman dan kesatuan visual.

  • Alignment: Jajarkan semua elemen dalam slide dengan garis pemandu agar tampak profesional dan nyaman dipandang.

  • Proximity: Letakkan berdekatan elemen-elemen yang punya kedekatan konseptual, namun beri cukup jarak ke elemen-elemen lainnya.
C4C akan mengadakan kelas pelatihan "Think Clearly Present Better" yang dilakukan dengan metode hybrid pada tanggal 25-26 Juni 2024
Untuk kelas luring, pelatihan akan dilakukan di Hotel Aloft South Jakarta. Pelatihan ini dirancang untuk membantu peserta mengembangkan kemampuan berpikir yang jernih dan menyusun presentasi yang efektif, bukan tentang mengasah keterampilan berbicara di depan umum atau mendekorasi slide.

Dengan mengikuti alur berpikir yang runut, Anda dapat menyusun presentasi yang tidak hanya menarik perhatian pemirsa tetapi juga mendekatkan Anda ke tujuan. Keterampilan berpikir yang terstruktur ini adalah senjata ampuh dalam memenangkan presentasi, memastikan bahwa ide-ide Anda disampaikan dengan cara yang paling efektif dan berkesan.

Related Articles