Manfaat Skeptisisme di Masyarakat

Apakah kamu termasuk orang yang skeptis? Atau kamu bisa skeptis terhadap sesuatu dan tidak skeptis terhadap hal lain? Itu namanya bias skeptisisme loh. Jika kamu tertarik untuk mempelajari tentang skeptisisme lebih mendalam, artikel ini cocok untuk kamu.

By Lavinia Rahmawati
October 05, 2021
Definisi Skeptis

Menurut KBBI, skeptis berarti kurang percaya atau ragu-ragu terhadap ajaran dan sebagainya. Kata skeptis membentuk paham skeptisisme yang berasal dari bahasa Yunani “skeptomai” yang berarti berpikir secara seksama atau dengan teliti. Skeptisisme adalah sikap yang memberi ruang untuk penuh keraguan terhadap suatu hal.

Banyak orang masih menyamakan sikap skeptis dengan berpikir kritis atau berpikir negatif. Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk menilai apakah sebuah informasi, baik yang sifatnya opini maupun yang mengutip fakta, bisa diterima atau tidak. Berpikir kritis menuntut kemampuan untuk menerapkan logika dasar secara independen. Artinya, memang ada hubungan antara skeptisisme dan berpikir kritis. Sedangkan berpikir negatif adalah sebuah pemikiran yang melihat segala sesuatu dari kemungkinan terburuk atau mencari-cari kesalahan. Skeptisisme lebih luas daripada berpikir secara negatif. Sikap skeptis mengandung semangat mencari kebenaran dan tidak mempercayai setiap klaim sebelum benar-benar menemukan bukti yang kuat dan masuk akal.
communication strategy, communication consultant, CSO communication, non-profit communication, communication training, NGO communication, communication for change
Contoh bentuk skeptisisme

1. Skeptisisme filosofis
Bentuk dari skeptisisme filosofis adalah menolak untuk ide apapun menjadi sebuah dogma yang tak terbantahkan, dengan kesadaran bahwa pembuktian selalu melibatkan ketidakpastian dan kemungkinan salah tafsir.

2. Skeptisisme rasional
Jika Anda terdorong untuk tidak langsung percaya perkataan seorang yang mengaku pakar di Twitter, atau mencari lebih banyak informasi untuk mengecek akurasi berita yang Anda baca, atau memeriksa klaim sebuah iklan, Anda menunjukkan bentuk skeptisisme rasional. Sikap skeptis ini mendorong Anda untuk mengecek kebenaran fakta atau melihat ada tidaknya konsensus dari orang-orang yang Anda percaya.

3. Skeptisisme profesional
Tujuan skeptisisme profesional adalah untuk menggunakan skeptisisme untuk melakukan verifikasi data agar bisa menelurkan keputusan yang tepat. Dunia bisnis mengenal pemeo “trust, but verify”. Contohnya adalah seorang auditor yang menggunakan sikap skeptis saat melakukan due diligence.

4. Skeptisisme ilmiah
Skeptisisme ilmiah muncul saat kita mempertanyakan klaim yang mungkin tidak dapat didukung oleh bukti empiris yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah. Contohnya adalah orang-orang yang mengatakan bahwa kristal dapat digunakan untuk penyembuhan, karena tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut.

5. Bias Skepticism
Skeptisisme semacam ini muncul ketika seseorang bisa sangat amat skeptis terhadap suatu sumber, tapi tidak terlalu skeptis terhadap sumber lain. Contohnya adalah orang yang menganggap segala sesuatu yang didukung ilmu pengetahuan alam murni sebagai sesuatu yang benar, namun meragukan yang lain seperti yang didukung oleh ilmu sosial.

6. Skeptisisme motivasional
Bentuk ini muncul ketika seseorang menolak ide yang membuatnya tidak nyaman secara psikologis. Ini termasuk menolak ide yang telah didukung oleh penelitian saintifik. Contohnya adalah meragukan berbagai hasil penelitian yang menunjukkan Ivermectin tidak ampuh, karena obat itu memberi rasa nyaman, seakan ada jalan keluar yang mudah dari pandemi Covid-19.

7. Skeptisisme strategis
Orang dengan skeptisisme strategis menggunakan memupuk keraguan untuk membuat orang lain takut, ragu, dan tidak yakin untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya adalah bagaimana industri tembakau di Amerika Serikat membayar beberapa ilmuwan untuk terus menumbuhkan keraguan tentang kaitan antara merokok dengan kanker, atau industri minyak bumi menggunakan taktik yang sama agar publik meragukan ulah manusia sebagai penyebab perubahan iklim.
communication strategy, communication consultant, CSO communication, non-profit communication, communication training, NGO communication, communication for change
Pandangan masyarakat tentang skeptisisme
Menurut World Values Survey Wave 7 (2017-2020), kebanyakan orang menganggap bahwa kepatuhan itu penting untuk diajarkan kepada anak-anak. Artinya, untuk sebagian besar orang Indonesia, kepatuhan adalah nilai yang penting, yang mana biasanya berkorelasi negatif dengan keinginan untuk mempertanyakan apakah yang dikatakan otoritas itu benar. Dalam laporan yang sama dikatakan bahwa kebanyakan orang Indonesia menghargai otoritas dan mempercayai pemerintahan1. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa orang-orang Indonesia cenderung melihat skeptisisme sebagai sikap yang perlu dihindari.

Apakah orang Indonesia punya kadar skeptis yang “sehat”?
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 20% masyarakat yang tidak mau divaksin. Survey ini dilakukan terhadap 212 ribu orang secara daring pada 13-20 Juli 2021. Dari jumlah tersebut, 15,8% tidak mau melakukan vaksin karena khawatir dengan efek samping sedangkan 4,2% karena tidak percaya dengan efektivitas vaksin2. Padahal semua vaksin sudah melalui proses evaluasi oleh Badan POM, rekomendasi dari ITAGO, WHO, dan para ahli sehingga keamanan, mutu, dan efikasinya sudah dijamin3Namun, jika ditelusuri lebih mendalam, ada berbagai alasan lain mengapa masyarakat tidak mau divaksin. Di media sosial bisa kita lihat bahwa tidak semua masyarakat paham sains. Ada juga masyarakat yang lebih mempercayai sumber lain yang dianggap memiliki identitas atau sistem nilai yang sama. Jika dilihat dari kasus ini, masyarakat tidak dapat dikatakan memiliki kadar skeptisisme yang “sehat” karena skeptisisme yang dilakukan tidak pada tempatnya sehingga tidak bermanfaat bagi dirinya atau masyarakat.
communication strategy, communication consultant, CSO communication, non-profit communication, communication training, NGO communication, communication for change
Manfaat skeptisisme di masyarakat

Secara umum skeptisisme memiliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan diskusi dan interaksi antar manusia, memunculkan pandangan mengenai suatu pengetahuan dan informasi, serta menularkan rasa ingin tahu yang tinggi. Namun, bagaimana jika skeptisisme diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat?

1. Mudah terhindar dari berita palsu
Tidak hanya satu faktor yang menyebabkan menyebarnya berita dusta. Pesatnya perkembangan teknologi adalah salah satu penyebab. Selain itu, mereka yang memiliki kepentingan tertentu juga menjadi penyebab tersebarnya disinformasi. Di sini sikap skeptis berperan untuk mencegah tersebarnya berita dusta dan pelintiran kebencian (hate spin) karena dapat membuat si pembaca berhenti sejenak dan berpikir tentang validitas informasi.

2. Menghindari menghakimi orang lain tanpa bukti
Banyak di antara kita yang masih suka menghakimi orang lain. Skeptisisme dapat membantu kita untuk mencari tahu kebenaran akan sesuatu dahulu sebelum menghakimi. Contoh dalam hidup bermasyarakat adalah mendiskriminasi kelompok minoritas di Indonesia seperti komunitas LGBTQ. Jika kita menolak untuk berelasi dengan seseorang hanya karena orientasi seksualnya, kita bisa kehilangan kesempatan untuk bekerjasama dan membangun sesuatu yang positif untuk Indonesia.

3. Menyelamatkan lingkungan sosial dan lingkungan hidup
Kapitalisme mendorong gaya hidup konsumtif. Dalam mengkonsumsi barang dan jasa, orang sulit membedakan want vs need. Kalau tidak skeptis terhadap apa yang ditawarkan, terjadi over-consumption yang bisa merugikan diri sendiri dan lingkungan hidup (melalui waste, atau emisi rumah kaca).
References
1. World Values Survey Wave 7 (2017-2020) Indonesia

2. Putri, C. A. (2021, 2 August). Survei BPS: 20% Orang Indonesia Tidak Mau Vaksinasi Covid! Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/news/20210802124130-4-265395/survei-bps-20-orang-indonesia-tidak-mau-vaksinasi-covid

3. Putra, E. P. (2021, 7 September). Semua Vaksin Efektif dan Aman, Masyarakat Jangan Khawatir. Retrieved from https://www.republika.co.id/berita/qz0nuq484/semua-vaksin-efektif-dan-aman-masyarakat-jangan-khawatir
Lavinia Rahmawati
Written by

Related Articles